
Kesombongan
1. Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa memanjangkan pakaiannya (sehingga menyeret di tanah) karena kesombongannya maka Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari kiamat. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Keagungan adalah sarungKu dan kesombongan adalah pakaianKu. Barangsiapa merebutnya (dari Aku) maka Aku menyiksanya. (HR. Muslim)
4. Selagi orang berjalan dan merasa bangga dengan tutup kepala dan kedua baju rangkapnya maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam tanah lalu dia bergelimang di dalam tanah sampai hari kiamat. (HR. Muslim)
5. Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri. (HR. Ath-Thabrani dan Anas)
6. Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
Manusia adalah makhluk Allah yang mulia. Kemuliaan manusia bisa melebihi kemulyaan malaikat, tetapi kehinaan manusia juga bisa melebihi kehinaan binatang.
Adalah kesombongan yang terdapat dalam diri manusia yang dibungkus dan di dorong oleh hawa nafsu yang selalu menyuruh kepada kedzaliman. Manusia bukan untuk menghancurkan nafsu, tapi manusia harus bisa mengendalikan nafsu. Bagaimana jadinya jika seseorang yang menghancurkan hawa nafsunya ? apakah akan menjadi seorang malaikat ? tidak saudara, nafsu juga penting. Orang makan karena di dorong oleh keinginan yang timbul dari nafsu, orang minum karena nafsu, orang berbuat karena nafsu. Maka untuk itu pengendalian nafsu lah yang penting.
Ingat manusia itu memiliki nafsu yang selalu meyuruh berbuat kejelekan. Apa itu ? Dia adalah Nafsu Ammarah yang pada intinya nafsu amarah adalah dorongan untuk melakukan pelanggaran, kejelekan dan kemaksiatan. Maka untuk itu tida ada manusia yang steril dari dosa. Pasti manusia semua mempunyai dosa, perbedaannya seberapa besar dosa-dosa yang terdapat pada manusia antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam surat Yusuf ayat 53 Allah berfirman : Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya (nafsu ammarah) selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang di beri rahmat oleh tuhanku.
Yang kedua, nafsu yang selalu menyuruh kejelekan adalah nafsu lawwamah. Nafsu ini bisa disebut dengan nafsu syaitan, karena nafsu yang membekam dalam diri manusia membisikan dan mengajak berbuat keji.
Nafsu-nafsu inilah yang lambat laun akan membentuk suatu kesombongan dalam diri manusia. Seseorang mungkin akan merasa bahwa dirinya lah yang paling sempurna, yang paling baik, yang paling tampan, yang paling mulia, karena punya jabatan yang tinggi merasa yang di bawah adalah hina, merasa telah sukses lupa kepada rakyat jelata. Inilah yang berbahaya bagi manusia. Manusia tidak menyadari bahwa kesombongan itu hanya milik Allah.
Ketika manusia berada dalam lantai bumi, seharusnya manusua bisa mengerti bahwa di bawahnya masih ada lagi lapisan bumi, lebih ke bawah juga masih ada lagi lapisan bumi sampai akhirnya tujuh lapisan bumi yang terdapat di dunia ini. begitupun ketika menyadari bahwa manusia berada di bawah kolong langit, seharusnya manusia juga bisa mengerti bahwa di atas langit masih ada langit, sampai akhirnya mencapai langit ke tujuh.
Makna kesombongan bisa kita ambil dari sini, bahwa kita yang merasa paling baik, ingatlah di atas kita masih ada yang lebih baik. Ketika kita mesara tampan maka ada yang lebih tampan dari kita, ketika kita merasa orang kaya, maka ingatlah ada yang lebih kaya dari kita, Yang kesemuanya itu pada akhirnya hanya Allah lah yang maha kaya, yang benar, yang maha bekuasa, yang maha memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Bagaimana fenomena seseorang yang berkomentar "Sesungguhnya orang itu selalu memakai pakaian yang bagus, perhiasan yang bagus sepatu yang bagus.
Dalam hal ini Rasulullah SAW menyatakan :
"Sesungguhnya Allah itu indah, dan suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia". (HR. Imam Muslim)
Hadits di atas setidaknya menjelaskan kepada kita bahwa dalam kesombongan terdapat kurang lebih dua unsur ; pertama menolak kebenaran dan yang kedua adalah merasa lebih tinggi dan merendahkan orang lain.
Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : "Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sifat sombong walaupun hanya sebesar dzaroh (atom).
Jika melihat dari hadist di atas, sangat mengerikan bagi kita yang masih selalu mempunyai sifat sombong, bahkan kesombongan kita melebihi berjuta-juta atom. Subhanallah . . .
Kita terlalu kecil untuk berbuat sombong, kita bukan makhluk yang di suruh untuk sombong karena kita hanya setitik hamba yang bertugas untuk mematuhi segala perintah yang Allah berikan dan menjauhi larangan yang Allah tentukan. Ingatlah ketika Allah swt berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 : "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku".
0 komentar:
Posting Komentar
Masukan Anda